Tentang Blog

Blogger memang sederhana namun fitur platform blogging yang kaya . Seperti sistem Blogging lainnya , Anda dapat membuat template Blogger Anda sendiri untuk blog Anda. #Fadhel.rizqy

Friday, August 26, 2016

RPL NEWS

Spanning Tree Protocol ( STP )

Konfigurasi STP di Packettracer cisco
Assalamualaikum wr.wb
Pagi kawan, pada hari ini saya akan sharing tentang bagaimana Mengkonfigurasikan STP di cisco Packettracer

A. Pengertian 
Protokol Pohon Rentangan (bahasa Inggris: Spanning Tree Protocol (disingkat STP)) adalah protokol jaringan yang menjamin topologi jaringan bebas-perulangan untuk penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari STP adalah untuk mencegah pengulangan penghubung dan radiasi siaran yang dihasilkan dari mereka. Pohon rentang juga memungkinkan desain jaringan untuk memasukkan cadang tautan (redundan) untuk menyediakan jalur cadangan otomatis jika tautan aktif gagal, tanpa bahaya dari perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan, atau kebutuhan untuk panduan mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini.
Spanning Tree Protocol (STP) distandarisasi sebagai IEEE 802.1D. Seperti namanya, protokol ini bisa menciptakan pohon rentang dalam jaringan bertautan dari lapisan 2 layer penghubung (biasanya switch ethernet), dan menonaktifkan tautan tersebut yang bukan bagian dari pohon rentang, meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan.
STP ini berdasarkan algoritma yang ditemukan oleh Radia Perlman ketika bekerja untuk Digital Equipment

B. Latar Belakang
Pada awal perkembangan jaringan komputer terdapat sebuah problem dimana frame data melakukan looping terus menerus. Itu terjadi karena terdapat kabel redudancy yang menghubungkan 2 buah switch yang sama. 
Untuk menanggulangi halitu IEEE membuat standar baru yaitu 802.1d yang dikenal dengan Spanning-Tree Protocol. STP bekerja dengan memblokir link/kabel yang berlebihan pada switch. Dengan begitu frame looping pada switch bisa ditanggulangi. 

C. Alat dan Bahan 
  • Komputer / Laptop
  • Cisco packet tracer 
D. Maksud dan Tujuan 


-Mengeliminir bridging loops
- Memberikan jalur redundansi antara dua piranti
- Recovery secara automatis dari suatu perubahan topology atau kegagalan bridge
- Mengidentifikasikan jalur optimal antara dua piranti jaringan

E. Langkah - langkah

Didalam STP terdapat beberapa istilah yaitu :
  • Bridge ID = Merupakan ID yang digunakan untuk menentukan Root Bridge  
  • Root Bridge = Merupakan switch yang bertugas untuk menentukan link mana aktif dan tidak
  • Root Port = Merupakan port yang menghubungkan switch non RB menuju switch RB
  • Port Cost = Merupakan cost dari setiap port, semakin kecil cost maka port tsb menjadi root port
  • Designated Port = Merupakan port switch RB yang terhubung dengan root port di switch non RB
Didalam STP port memiliki 5 kondisi, diantaranya yaitu :
  • Blocked
  • Listening
  • Learning
  • Forwarding
  • Disable

TOPOLOGI


Kali ini saya menggunakan topologi seperti diatas, dengan menggunakan 4 buah switch 2960 24 port. Untuk mengetahui tahapan STP agar bisa berjalan dengan baik, berikut 4 tahapan dalam STP :

TAHAPAN 

Terdapat 4 langkah/tahapan untuk STP bisa berjalan dengan normal, yaitu :

1. Pemilihan Root Bridge (Master)
  • Caranya, setiap switch akan membandingkan Bridge ID masing-masing, yang terkecil akan dipilih menjadi Root Bridge. 
  • Bridge ID = Switch Priority + MAC Address.
  • Switch Priority by default 32768 (angkanya 0-65535, kelipatan 4096)
  • Untuk mengetahui switch mana yang
  • Untuk mengetahui Root bridge dari ke-4 switch diatas bisa menggunakan perintah "show spanning-tree" didalam priviledge mode. 

Switch0 bertindak sebagai Root Bridge

2. Tentukan Root Port (RP) di tiap Switch lain selain Root Bridge
  • Caranya, cari cost tiap-tiap interface Switch menuju Root Bridge. yang terkecil costnya menuju Root Bridge akan dipilih menjadi Root Port. Cost : 
  • 10 Mbps  = 100 
  • 100 Mbps = 19 
  • 1 Gbps   = 4 
  • 10 Gbps  = 2
  • Kalau sama, bandingkan Port ID, yang terkecil akan dipilih menjadi Root Port
  • Port ID = Port Priority + Port Number
  • Port Priority by default 128 (angkanya 0-255)
  • Untuk mengatahui Root Port dari setiap switch non RB bisa menggunakan perintah "show spanning-tree interface no_port

root port pada interface fa0/1 switch2

root port pada interface fa0/2 switch1

root port pada interface fa0/2 switch3


3. Tentukan Designated Port (DP)
  • Port di Root Bridge, seluruhnya adalah Designated Port.
  • Port yang berhadapan dengan Root Port adalah Designated Port.
  • Untuk mengetahui designated port pada switch RB dan non RB bisa menggunakan perintah "show spanning-tree"

designated port pada switch RB


4. Tentukan Non-Designated Port (NDP) atau disebut juga Alternate Port
  • Caranya, cek cost dari tiap-tiap port menuju Root Bridge. Yang lebih kecil akan menjadi Designated Port, yang lebih besar akan menjadi Non-Designated Port.
  • Jika costnya sama, bandingkan Bridge ID yang lebih kecil akan menjadi Designated Port, yang lebih besar akan menjadi Non-Designated Port.
  • Untuk melihat alternated port bisa menggunakan perintah "show spanning-tree interface no_port"

alternated port pada switch3 port fa0/1

  • Untuk mengetahui proses perpindahan status pada alternated port dari block menuju forwarding. Saya akan memutuskan hubungan antara switch1 dan switch3. Port fa0/1 pada switch3 yang menuju ke switch akan menjadi forwarding setelah mengetahui bahwa root port yang menuju root bridge telah down. 

port fa0/1 masih bloked

setelah mengetahui root port down, port fa0/1 berubah menjadi listening

Selang beberapa detik port fa0/1 berubah status menjadi learning


  • dan akhirnya fa0/1 menjadi sebuah root port dengan status forwarding Estimasi waktu perubahan tersebut kurang lebih selama 50 detik. 

F. Referensi :

G. Hasil dan Kesimpulan 
Selama STP mengkonfigurasi dirinya menjadi arsitektur logis yang stabil membutuhkan waktu sekitar 30-60 detik. Ini kecepatan link Ethernet menggunakan 10 Mbps dan 100 Mbps. Namun dengan Ethernet juga menawarkan 1 GBP dan 10 Gbps menghubungkan segmen, 30-60 konfigurasi ulang kedua kali tidak lagi dapat diterima dalam pandangan kebutuhan real -time. Untuk menyediakan fungsi Spanning Tree cepat versi yang lebih baru setelah STP kemudian diciptakan Multiple Spanning Tree (MISTP) IEEE 802.1s, dan Rapid Spanning Tree (RSTP) IEEE 802.1w.

Yak, itu tadi penjelasan singkat tentang STP, jangan lupa untuk kunjungi terus blog saya untuk mengetahui kelanjutan materi ini Sekian Termiakasih

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

RPL NEWS

About RPL NEWS

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :